Guru Paling Tolol dan Absurd itu emang Guru Agama Coy, kenapa ?. Karena Mereka Masih Percaya Takhyul coy, Mereka gak Percaya sama Teknologi coy, sampai-sampai melarang murid nya memakai Teknologi coy. Padahal Takhayul sudah dikalahkan dengan Sains waktu Amerika Presidennya masih Abraham Licoln coy. Padahal Juga Teknologi yang bisa membawa kita ke Jaman yang terang coy, walaupun situs porno merajalela. Siapa tau aja ada anak Indonesia bikin Software "Anti-Pornografi" atau bikin yang sepele aja "Anti-Alay" baik di Phone/Laptop/Server, kan Indonesia bisa maju nooh.
Tapi sama Guru Agama dilarang !. Kenapa ?. Intinya Guru Agama ketakutan hal-hal yang berbau Takhayul lepas dari diri anak Indonesia. Terdengar gak masuk akal ya ?. Tapi itu lah, cerminan bahwa Guru Agama itu Absurd !. Yang sering di lontarkan Para Pecinta Takhayul itu kepada Anak Muda. Dan Berkonspirasi dengan Orang Tua si anak muda itu.
Yang Lebih Absurd, Lebih Tolol, itu Guru Agama yang ngajar di sekolah yang menyandang kata "Madrasah" baik itu Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, bahkan Madrasah Ibtidaiyah, kenapa?. Udah percaya Takhayul, Gaptek, Gabisa ngadepin Murid bandel lagi bawaanya itu murid pengen diusir. Kan
Aneh nya, kekerasan itu hanya terjadi pada Guru Agama yang beragama Islam ?. Kenapa Guru Agama yang non-Islam, katakanlah itu Pendeta, dia bisa Melunakkan Murid bandel, tanpa harus memakai Kekerasan ?. Sungguh Aneh nya !.
Ingat !. Gue gak men
Dan itu Artinya, caradidik Pendeta lebih baik dan lebih hebat dari cara didik pada Guru Agama yang Beragama Islam. Karena, kalo Islam/Madrasah, itu pilihannya cuma 2, kalo enggak itu murid dikeluarin/ di-DO dari sekolah, diancem pake kekerasan/ketakutan lainnya. Coba kalo Pendeta, cuma dibawa ke Gereja, Pendeta maju ke podium, ngomong-ngomong dikit, ehh si Murid nangis, besok nya itu Murid gak nakal lagi dah for ever. Hebat kan Pendeta ?. Entah gimana cara nya itu pendeta bisa kayak gitu. Artinya, Guru Agama Islam, harus belajar cara didik anak yang benar kepada pendeta, kalo soal yang laen-laen itu urusan lo ama Pendeta yang lo tuju.
Nah, ini juga gue kasih Tips hukum buat elo-elo yang mao pindah agama padahal lo sekolah di agama sebelum lo. Contoh Real Kasus biar lo ngerti maksud gue :
Jadi, lo awal nya Islam, sekolah di Madrasah Aliyah, nah lo tau sendiri itu sekolah nya muridnya harus Islam. Tapi elo nya pengen pindah agama, nah otomatis elu harus keluar dari Sekolah itu. Tapi posisi lu sekarang udah kelas 11, gak mungkin doong harus pindah ?. Kan tanggung, lagi pula itu bisa bikin lo tertunda Kelulusannya. Yaudah, lo memutuskan untuk bertahan, emang itu cara terbaik. Pasti lo pikir bakal gagal pindah agama ?. Kata siapa bakal gagal ?. Pasti berhasil !. Lo pasti mikir, kalo lo pindah agama, lu harus hengkang karena itu udah Peraturan Sekolah. To The Point, kalo elu emang di-DO dari sekolah Gara-gara pindah agama, langsung Bawa kasus itu ke Pengadilan, dengan Payung Hukum yang berBunyi "Pendidikan adalah hak segala warga negara". Lagi pula elu enggak melanggar Undang-Undang kok !. Pindah agama boleh, yang penting "Ketuhanan yang maha Esa". Atau pasal yang sepaket nya ada di Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (“UUD 1945”) yang berbunyi :
"“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Coba kalo Peraturan disekolah, ini kan contoh nya Madrasah Aliyah, naah itu sekolah ditulis "Madrasah hanya untuk Muslim/Muslimah". Sekarang gini, Tinggian Undang-Undang atau Peraturan Sekolah ?. Logika nya aja, masalah sepele, lu nyimpen Bokep di hape lu ketauan dibawa polisi lu sama Guru Agama lu !. Itu logika yang sama-sama dilarang. Laah ini, yang dinegara Bener, tapi di Domisili Guru Agama Salah. Masa gadibawa ke Pemerintah ?.
Tapi kalo pemerintah nya juga percaya Takayul ?. Udah, Indonesia diambang kebutaan Teknologi !. Jadi, Intinya, Slogan untuk Pertahanan lu atas keyakinan lu tentang Agama, ini Slogannya : Sekolah Punya Aturan, Negara Punya Undang-Undang.
Tapi ingat, Pindah agama nya hanya 6 Agama yang diakui Penjelasan pasal 1 UU Penodaan Agama dan Pasal 29 ayat (2) UUD 1945. Jangan Agama Rastafari, Perusak negara itu, Liat aja Ritual nya !. Dengerin lagu khas nya, pengaruh sama Otak lu !. Ritual + lagu nya sama-sama Ngerusak. Gak percaya ?. Lu teliti aja sendiri, lu juga bakal ngerti !.
Okeh, Kembali ke Topik !.
Tadi juga, gue bilang, kalo Guru Agama itu Gaptek !.
Sekali nya Gak Gaptek, itu juga asli nya bukan Guru Agama, paling guru Komputer yang gak keterima di SMA lari nya ke Madrasah. Jadi Guru Agama yang gak gaptek itu cuma KAMUFLASE doang buat ngebela manusia-manusia yang masih percaya Takhayul tersebut. Jadi, cuma buat dia bertahan di Sekolah berbasis agama, dia deketin Guru Agama. Padahal harus nya Netral.
Biasa, Guru Agama juga berkonspirasi sama Guru Komputer. Tau sendiri yang megang Sekolah Agama siapa. Yaaa guru Agama dari itu sendiri. Jadi untuk memperjelas, Kalo ada Guru Madrasah yang ngaku Guru Agama, tapi Jago dalam hal Teknologi, berarti itu bukan Guru Agama !. Jadi Tipe guru kayak gini yang Jago Teknologi tapi ngaku Guru Agama, serang aja atas Pasal tentang "Kebohongan Publik" selsai kan ?. Tapi jangan lupa, itu Guru Agama yang harus dihukum seberat-berat nya karena telah Melanggar Hukum Pidana berupa Mempengaruhi Guru Komputer, Penekanan Batin/Pengancaman Guru Komputer, dan Menjegat Kemajuan negara (Pengkhianat).
Kalo Anda tidak mengerti, baca aja dari Ulang..
Sekian dulu untuk Entri Ini, nanti saya Lanjutkan Pada edisi kedua. Thanks ALL..
