PERHATIAN

Logo memiliki Hak Cipta yang dipegang oleh Deyus. Deyus's Logo and Trademark Save by Copyright.

Tenang, Gua cuma ngayal, kaga punya perusahaan :v wkwkwk

Translate

Selasa, 02 November 2010

Dekrit Führer atas keagamaan

"Partai yang aku buat harus menganut paham Sekuler. Agar tidak ada yang tersinggung antar agama"
    Führer Yusuf Mubarok Front Line

Pada awalnya Nazi itu beragama bebas. Boleh beragama boleh juga atheis, asal jangan Yahudi. Sesuai dengan paham Sekuler, yang artinya adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Tujuannya tidak lain untuk kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
Tapi di NS ini kebebasan beragama bukan berarti semua agama boleh, hanya yahudi yang tidak kami perbolehkan sesuai dengan NS dibawah kepemimpinan bapak Führer Adolf Hitler.

Jadi apabila ada ustad/pastur/kiai dan lain sebagainya, masuk ke kawasan kekuasaan Partai NS, harus melepas jabatan keagamaan tersebut. Sebagai contoh, Ustad Yusuf Mansur masuk kekuasaan Partai NS, orang orang yang ada di kekuasaan NS hanya memanggil dia dengan sebutan "bapak Yusuf Mansur"

Yang kedua jika pemuka agama itu memiliki jabatan lain seperti Penanggung jawab dll. maka di panggilnya dengan jabatanya.
Sebagai contoh, Ustad XXX, Pimpinan harian Pesantren YYY. Maka dengan orang orang yang ada dikekuasaan NS memanggil dia "Bapak XXX pimpinan harian Pesantren YYY"

Karena siapa siapa yang berada di kekuasaan NS juga merujuk ke pada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan. Sesuai dengan sekulerisme
Lihat Sekulerisme pada Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Sekuler

Jadi Partai Nasional Sosialis dibawah pimpinanku adalah Partai yang memahami dan mempraktekan paham Sekuler.

Jika Partai Nasional Sosialis Indonesia atau partai lain yang aku dirikan untuk Indonesia, maka Indonesia adalah Pemerintah yang Sekuleris seperti Turki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar